Sabtu, 17 Desember 2011

Hidup Orang Percaya yang Berkomunitas


              Hari ini kita mau kembali merefreshing penting ga sih komunitas buat kita?Dalam hal ini, komunitas persekutuan pemuda kita di Methodis Imanuel (P3MI). Btw kalau penting, mengapa? Apa gunanya buat kita? (seharusnya apa yg telah kita berikan buat P3MI).
            Village Hall = Town Hall, tempat untuk berkumpul di kota-kota besar. Bisa untuk apa saja. P3MI apakah “hanya” seperti Village Hall? Apakah berkumpul (bersekutu) ada makna, tujuan dan hasilnya? Makanya ada tercatat dlm PIR: aq percaya: Gereja yg kudus dan Am, (sebagai) persekutuan orang kudus

            Makna-Dasar kita bersekutu:
1. It’s all from GOD
Secara alkitabiah said that we all are from God, so our characteristic is from God. Alasan pertama mengapa kita bersekutu adalah karena Allah pun juga adalah pribadi yang berelasi. See Kej 1:26; 2:18-22 (Allah pribadi yang sosial).
Kita adalah pribadi yang diciptakan memiliki kebutuhan untuk berelasi, baik itu berelasi dengan Tuhan dan sesama kita.
Kej 1:27, menurut gambar dan rupa Allah (Kita)-> satu2nya makhluk yang diciptakan serupa dengan gambaran Allah. Yaitu manusia diciptakan dalam kemiripan dengan Allah. Dalam hal apa Manusia memiliki ciri2 karakteristik yang menunjukkan kemiripan dengan Allah. Diantaranya adalah:
a. Allah: pribadi yg berpikir-manusia: makhluk berpikir
b. Allah: makhluk spiritual-manusia: makhluk spritual-makhluk roh.
c. Allah: makhluk moral yang tinggi-manusia: memiliki nilai moralitas, sehingga tahu mana yang benar dan salah.
d. Allah: pribadi yang berelasi di dalam pribadi Allah Tritunggal, manusia diciptakan untuk berelasi
            We can’t have a intimacy relation with animal, just with God and human (kej 2:18), dialog not monolog.

            Jadi sebenarnya tidak ada seorang pun yang dapat hidup sendirian. Tuhan menciptakan kita sedemikian rupa sehingga kita memerlukan sesama kita.
Bandingkan dengan pemahaman mengenai Kerj. Sorga: konsep relasi antara manusia dengan Allah yang terkadang digambarkan dengan relasi manusia dengan sesamanya (Co: ayah dan anak sulung dan bungsu; mempelai pria dan wanita). Juga makna 10 Hk. Taurat; salib -> Mengasihi Allah dan Mengasihi sesama (wujud).
                       
2. We have relation through & in Christ = the body of Christ (Christ is the head). We were enemy, but now we are living as family=CHURCH (P3MI, PRMI, dll).
We are in the family of God-eternal (Kej 2:7; Yoh. 1:12-13; 3:3; 15:5-Akulah Pokok Anggur dan kamulah ranting-rantingnya; Rm 12:5-Kristus menjadikan kita satu tubuh…berhubungan satu dengan yang lain) vs family of humanity-temporary.
Kita mendapatkan fasilitas: nama Keluarga: anak2 Allah (1 Yoh 3:1); keserupaan keluarga serupa dengan Kristus (Rm. 8:29); hak istimewa keluarga: anak, ahli waris (Gal. 4:6-7); kedekatan hubungan keluarga (Rm 5:2) dan warisan keluarga: keselamatan hidup kekal (1 Pet 1:3-5).



Paulus: menjadi anggota gereja berarti menjadi organ penting dari suatu tubuh yang hidup, suatu bagian yg sangat diperlukan dan saling terkait dari tubuh Kristus.

Bersekutu: berhubungan-berelasi sebagai sesama anggota keluarga Tuhan (1 Kor 12:12-26). Bdk dengan konsep PL UMAT Allah = ANAK-ANAK Allah = GEREJA = Persekutuan orang percaya
Persekutuan (Yunani, koinonia: berbagi dan menekankan kesatuan dari gereja). Gereja mula2 berkumpul dengan memecahkan roti dan berdoa, table fellowship
Community (kumpulan masy)-commune (kelomp yg hidup bersama).

3. Tujuan Bersekutu untuk menyatakan kemuliaan Tuhan.
(Kutipan dari buku Kambium) Bersekutu merupakan sarana kasih karunia Tuhan utk (dari sisi manfaat P3MI buat saya):
a.Persaudaraan yang mendorong dan meneguhkan (Ibr 10:24-25). Pembentukan kerohanian dan karakter.
Tidak dipungkiri, tidak semuanya kita bisa nyambung satu sama lain..namun kita belajar untuk berelasi dengan sesama.
Tidak dipungkiri ada gesekan (Semakin dekat pasti akan muncul gesekan = keluarga). Hal ini disebabkan ada perbedaan, namun bukan fokus kepada perbedaannya tapi bagaimana melihat perbedaan tersebut ada suatu kesatuan yang mengikat di dalam status persaudaraan di dalam Kristus (Kasih, Iman, Pengharapan yang sama).
        b.Pengajaran yang mengubahkan dan menumbuhkan (Ef 4:11-16): persekutuan orang kudus di dalam dunia untuk menghidupi hidup yg baru sebagai anak-anak Allah di dalam keluarga Allah ini di dalam ketekunan (Live the Life as Christian) Memperlengkapi orang2 kudus bagi pekerj pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus.
c.Penyembahan yang mengarahkan hati pada kemuliaan Tuhan (1 Taw 16:29). Bersama-sama menyembah dalam ibadah raya.
d.Pelayanan yang memenuhi kebutuhan dan menjadi kesaksian bagi sesama (Yoh 13:34-35)

Co dalam Bible: Kel 17:8-16 (Musa dibantu teman2nya bersama Harun, Hur dan Joshua; Pengkh 4:9-12 (lebih baik berdua daripada sendiri); Mark 6:6b (Yesus dan 12 murid; mengutus murid2Nya berdua-dua); Roma 12:4-5; Paulus dan rekan2 (Silas, Barnabas, Timotius-lih salam2 di akhir surat Paulus): minta didoakan dll.

Dalam buku Kambium mencatat beberapa hal praktis: How to bersekutu? Dari sisi saya buat P3MI
1. Komitmen LIHAT, bersedia tuk coba melihat
2. Komtemen DATANG, rutin
3. Komitmen TUMBUH, mencari dan menggunakan kesempatan yang ada utk bertumbuh mell: SaTe, PA, pembinaan, PDoa, komsel / KK, pelayanan dll
4. Komitmen LAYANI, mencari dan menggunakan kesempatan yg ada tuk menolong orang lain bertumbuh mell: kesaksian, sharing, encouragements dll

Apa yg dperlukan utk membangun Komunitas yg sesungguhnya:
FOKUS to JESUS and berdampak keluar pada komunitas. Perhatikan: Rm 12:16 sehati sepikir; 1 Kor 1:10 Seia sekata; Fil 1:27 berpadanan dengan Injil Kristus; Fil 2:1-5

Paulus: persekutuan menekankan fakta bahwa orang percaya saling memiliki (kata “satu sama lain”). Krn persekutuan dalam Kristus, Paulus memerintahkan orang percaya utk: menerima satu sama lain (Rm 15:7), saling mengasihi (Ef 4:2, 15, 16; 5:2) menahan diri utk saling menghakimi (Rm 14:3, 13), saling membangun (Rm 14:19), dipersatukan (Rm 15:5), dan saling mengingatkan (Rm 15:14)

            Aplikasinya: 1. saling jujur dan terbuka; 2. Saling percaya dan memegang rahasia (ga ember); 3. Saling rendah hati dan mengampuni; 4. Kuantitas dan kualitas waktu bersama (fellowship). Bedakan ya dengan wakuncar (Waktu untuk Pacar)
Bukan hanya sekedar say hai (basa-basi) tp bermakna dalam perkataan.
            Hidup bersama memerlukan kemampuan toleransi yang tinggi antara satu dengan yang lain, perlu saling menghargai, saling menopang dan saling menghormati. Bahkan melalui hidup bersama di tengah-tengah komunitas ini pertumbuhan rohani kita diuji dengan ketat sekali untuk memperlihatkan buah Roh Kudus (Gal. 5:22-23). Besi menajamkan besi, manusia menajamkan sesamanya (Ams. 27:17).

Konsep Sense of Belonging
Saya mengutip tulisan seorang mantan pembina saya di Pemuda dari blognya (jeffreysiauw.blogspot.com) Ia menuliskan apa yang telah ia baca di dalam salah satu buku (Komunitas Alternatif: Hidup Bersama Menebarkan Kasih, Penerbit Kanisius), ketika sampai pada kalimat sense of belonging, penerjemah buku tersebut memberikan catatan kaki: “Biasanya sense of belonging diterjemahkan secara keliru dengan rasa memiliki.
 Sebenarnya, sense of belonging adalah rasa dimiliki, artinya seseorang merasa dirinya diterima di dalam komunitas dan diakui sebagai bagian dari suatu komunitas hidup”. Secara terjemahan, memang itulah terjemahan yang tepat! Terjemahan yang berbeda itu akan merubah cara berpikir kita.
Seringkali ketika membicarakan tentang komunitas atau persekutuan, kita menyebut istilah rasa memiliki. Maksudnya adalah perasaan mengasihi persekutuan tersebut, perasaan bahwa dia punya tanggung jawab atas persekutuan tersebut, perasaan bahwa dia tidak rela persekutuan itu hancur. Karena apa? Karena dia punya rasa memiliki.
Maka kita ingin supaya orang-orang dalam persekutuan punya rasa memiliki persekutuan tersebut supaya mereka mau berjuang untuk persekutuan itu. Bagaimana caranya? Entahlah. Mungkin kita melibatkan mereka dalam berbagai aktifitas (supaya mereka merasakan berjuang untuk persekutuan itu), mungkin melibatkan mereka dalam acara kebersamaan (supaya mereka akrab dan senang dengan persekutuan itu) atau mungkin mengajak mereka berdoa untuk persekutuan itu (supaya persekutuan itu lekat dalam hati mereka). Pada intinya kita berjuang supaya mereka menjadikan persekutuan itu sebagai milik mereka.
Tetapi ketika kita mengubah terjemahan sense of belonging menjadi rasa dimiliki, seluruh arti menjadi berbeda.
Kita bukan berjuang supaya setiap orang dalam persekutuan merasa memiliki persekutuan, tetapi supaya mereka merasa dimiliki oleh persekutuan itu. Mereka merasa dianggap bagian dari persekutuan itu, merasa dikasihi, merasa dijadikan anggota keluarga. Bandingkan: memiliki Tuhan atau milik Tuhan; memiliki keluarga atau milik keluarga.
Mungkin kegiatan yang kita lakukan tetap sama, tetapi seluruh arah akan menjadi berbeda.

Kesimpulannya:
1. Kita semua dimiliki oleh Tuhan, dimiliki oleh P3MI…kita adalah keluarga Allah, keluarga P3MI
2. Jika kita belum banyak menerima berkat dari P3MI > ikut dan datang lebih rutin,
3. tp jika kita sudah menerima banyak, mari kita memberikan kembali buat P3MI
4. Bagikan juga kepada yg belum ikut, berkat sukacita yg kita dapatkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar