Sedih mendengarnya...... Just think n realize this fact n the reality (ga abis pikir):
Even hamba Tuhan adalah pelayan Tuhan yang dengan sukarela mengerjakan pelayanan panggilannya....namun ia juga manusia biasa yang punya banyak kelemahan (walaupun bukan sebuah kompromi). Ia hamba dan pelayan TUHAN, bukan pelayan dan hamba MANUSIA....bukan pula pelayan dan hamba GEREJA.
Perlakukanlah ia sama seperti Tuhan Yesus juga telah memperlakukanmu sebagai sesamanya manusia. Hal ini terlihat ketika Tuhan Yesus mengajarkan kepada para pendengarnya dengan cerita perumpamaan orang Samaria yang baik.
Tidak hanya itu, bahkan rasul Paulus juga mengajarkan dan mengingatkan dalam surat Efesus dan Kolose, mengenai aplikasi cara hidup seseorang sebagai manusia baru. Manusia yang telah menerima ANUGERAH KESELAMATAN dari Kristus.
Dalam surat Efesus 2:10, kita diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan PEKERJAAN BAIK yang dipersiapkan Allah,....supaya kita HIDUP di dalamnya (LIVE the LIFE in Christ absolutely).Hiduplah sebagai orang yang mengenal Allah, bukan lagi hidup seperti orang bebal. Yaitu dengan menerapkan KASIH KRISTUS sebagai dasar hidup, entah di dalam hubungan suami isteri, orang tua dan anak termasuk antara TUAN dan HAMBA (Ef. 5-6).
(ay. 5-6) Hamba harus mentaati dengan takut hormat dan gentar, tulus hati sama seperti taat kepada Kristus. Melayan dengan segenap hati untuk TUHAN, bukan untuk MANUSIA. Demikian pula TUAN-TUAN, PERBUATLAH JUGA terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman (ay. 9). Ingatlah, contohlah, teladan bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di Sorga JUGA TIDAK MEMANDANG MUKA (membeda-bedakan).
Memang ketika saya menulis ini, jujur saya sedang emosi karena mendengar suatu kasus cerita seorang teman yang sedang praktek pelayanan setahun di sebuah gereja. Cerita lama yang tidak asing lagi, ketika ia merasa dirinya dianggap seperti seorang bawahan yang sedang melayani manusia, bukan gereja. Melayani karena TAKUT sama manusia, bukan TAKUT akan TUHAN. Melayani hingga sampai tidak dapat istirahat, saking SIBUKNYA....entah itu ada atau tidak hamba Tuhan yang lain. Biasannya hal ini dilakukan oleh seorang majelis atau bahkan lagi, dilakukan oleh seorang HAMBA TUHAN yang senior atau juga seorang ISTRI HAMBA TUHAN.
Namun sekali lagi saya juga tidak ingin meyoroti dari satu sisi saja. Makanya, saya menyoroti dari dua sisi, baik itu sebagai HAMBA maupun TUAN dan apapun status pekerjaan kita....kita harus memberikan yang terbaik, dan untuk memuliakan nama-Nya. Lakukan dengan dasar Kasih Kristus.
Saya juga pasti akan terus memberikan kekuatan dan semangat bagi dirinya. Tidak lupa mengajarkan untuk mencoba melihat, menantikan KARYA TUHAN dan PEMBENTUKANNYA dengan KESABARAN dan PENGHARAPAN. Walaupun seringkali kita tidak sabaran. Selain itu juga BELAJAR dari KESALAHAN-KESALAHAN yang terjadi dan telah dilakukan, sehingga kita TIDAK MENGULANGINYA lagi. Pasti ada sebabnya, BACKGROUNDnya seseorang melakukan kesalahan dalam menjalankan fungsinya, sebagai HAMBA maupun sebagai TUAN.
Saya juga belajar untuk bukan emosi, membalas, tapi dengan BERDOA.
Bapa, Ampunilah mereka yang berbuat tidak sepantasnya kepada para hamba Tuhan..terkadang mereka tidak tahu, tidak memahami..dan tidak bersikap dengan KASIH-MU. Tuhan juga tolong TEGUR mereka, agar mereka menyadari kesalahannya karena TUHAN sendiri telah mengajarkan bagaimana MEMPERLAKUKAN SESAMANYA MANUSIA. Apalagi ini adalah SESAMANYA REKAN SEPELAYANAN.
Ajarlah setiap hamba Tuhan yang diperlakukan seperti itu, agar mampu melihat KARYA PEMBENTUKAN TUHAN dengan MATA HATI yang berasal dari TUHAN, dengan KASIH yang Murah Hati, dan PANJANG SABAR.
BANYAK TAHU sesuatu belum tentu MAMPU MELAKUKAN dengan BENAR...namun MAU TERUS BELAJAR dan DIAJAR dengan memiliki KERENDAHAN HATI, niscaya juga memiliki KEMAMPUAN untuk melakukankan dengan BENAR.
Pasti, Tuhan Yesus tetap menyertai setiap hamba-hambaNya....
Tetap berdoa, tetap bersandar, tetap memberikan yang terbaik, tetap tersenyum.....
just as what Jesus has done.
Tuhan Memberkati, Soli Deo Gloria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar