Hari ini kita mau kembali merefreshing penting ga sih
komunitas buat kita?Dalam hal ini, komunitas persekutuan pemuda kita di Methodis Imanuel (P3MI). Btw kalau penting, mengapa? Apa gunanya buat kita? (seharusnya apa yg telah kita berikan buat
P3MI).
Village Hall = Town Hall, tempat untuk
berkumpul di kota-kota besar. Bisa untuk apa saja. P3MI apakah “hanya” seperti
Village Hall? Apakah berkumpul (bersekutu) ada makna, tujuan dan hasilnya?
Makanya ada tercatat dlm PIR: aq percaya: Gereja yg kudus dan Am, (sebagai)
persekutuan orang kudus
Makna-Dasar
kita bersekutu:
1. It’s all from
GOD
Secara alkitabiah said that we all are from God, so our characteristic is from God. Alasan pertama mengapa kita
bersekutu adalah karena Allah pun juga adalah pribadi yang berelasi. See Kej 1:26; 2:18-22 (Allah
pribadi yang sosial).
Kita adalah pribadi yang
diciptakan memiliki kebutuhan untuk berelasi, baik itu berelasi dengan Tuhan
dan sesama kita.
Kej 1:27, menurut gambar dan rupa
Allah (Kita)-> satu2nya makhluk yang diciptakan serupa dengan gambaran
Allah. Yaitu manusia diciptakan dalam
kemiripan dengan Allah. Dalam hal apa Manusia
memiliki ciri2 karakteristik yang menunjukkan kemiripan dengan Allah. Diantaranya
adalah:
a. Allah: pribadi yg berpikir-manusia: makhluk berpikir
b. Allah: makhluk spiritual-manusia: makhluk spritual-makhluk roh.
c. Allah: makhluk moral yang tinggi-manusia: memiliki nilai moralitas,
sehingga tahu mana yang benar dan salah.
d. Allah: pribadi yang berelasi di dalam
pribadi Allah Tritunggal, manusia diciptakan untuk berelasi
We
can’t have a intimacy relation with animal, just with God and human (kej 2:18),
dialog not monolog.
Jadi
sebenarnya tidak ada seorang pun yang dapat
hidup sendirian. Tuhan menciptakan kita sedemikian rupa sehingga kita
memerlukan sesama kita.
Bandingkan dengan pemahaman mengenai Kerj. Sorga: konsep relasi antara manusia dengan Allah yang
terkadang digambarkan dengan relasi manusia dengan
sesamanya (Co: ayah dan anak sulung dan bungsu; mempelai pria dan
wanita). Juga makna 10 Hk. Taurat; salib -> Mengasihi Allah dan Mengasihi
sesama (wujud).
2. We have
relation through & in
Christ = the body of Christ (Christ is the head). We were enemy, but
now we are living as family=CHURCH (P3MI, PRMI, dll).
We are in the family of God-eternal
(Kej 2:7; Yoh. 1:12-13; 3:3; 15:5-Akulah
Pokok Anggur dan kamulah ranting-rantingnya; Rm 12:5-Kristus menjadikan kita
satu tubuh…berhubungan satu dengan yang lain) vs family of humanity-temporary.
Kita mendapatkan fasilitas: nama Keluarga: anak2 Allah
(1 Yoh 3:1); keserupaan keluarga serupa dengan Kristus (Rm. 8:29); hak istimewa
keluarga: anak, ahli waris (Gal. 4:6-7); kedekatan hubungan keluarga (Rm 5:2)
dan warisan keluarga: keselamatan hidup kekal (1 Pet 1:3-5).
Paulus: menjadi anggota gereja berarti menjadi organ penting
dari suatu tubuh yang hidup, suatu bagian yg sangat diperlukan dan saling
terkait dari tubuh Kristus.
Bersekutu: berhubungan-berelasi sebagai sesama anggota keluarga
Tuhan (1 Kor 12:12-26). Bdk dengan konsep PL UMAT Allah = ANAK-ANAK Allah =
GEREJA = Persekutuan orang percaya
Persekutuan
(Yunani, koinonia:
berbagi dan menekankan kesatuan dari gereja). Gereja mula2 berkumpul dengan
memecahkan roti dan berdoa, table
fellowship
Community (kumpulan masy)-commune (kelomp yg hidup bersama).
3. Tujuan Bersekutu untuk menyatakan kemuliaan Tuhan.
(Kutipan dari buku Kambium) Bersekutu merupakan sarana kasih karunia Tuhan
utk (dari sisi manfaat P3MI buat saya):
a.Persaudaraan
yang mendorong dan meneguhkan (Ibr 10:24-25). Pembentukan kerohanian dan
karakter.
Tidak dipungkiri, tidak semuanya kita bisa nyambung
satu sama lain..namun kita belajar untuk berelasi dengan sesama.
Tidak dipungkiri ada gesekan (Semakin dekat pasti akan
muncul gesekan = keluarga). Hal ini disebabkan ada perbedaan, namun bukan fokus
kepada perbedaannya tapi bagaimana melihat perbedaan tersebut ada suatu
kesatuan yang mengikat di dalam status persaudaraan di dalam Kristus (Kasih,
Iman, Pengharapan yang sama).
b.Pengajaran
yang mengubahkan dan menumbuhkan (Ef 4:11-16): persekutuan orang kudus di dalam
dunia untuk menghidupi hidup yg baru sebagai anak-anak Allah di dalam keluarga
Allah ini di dalam ketekunan (Live
the Life as Christian) Memperlengkapi orang2 kudus bagi pekerj pelayanan bagi
pembangunan tubuh Kristus.
c.Penyembahan
yang mengarahkan hati pada kemuliaan Tuhan (1 Taw 16:29). Bersama-sama
menyembah dalam ibadah raya.
d.Pelayanan
yang memenuhi kebutuhan dan menjadi kesaksian bagi sesama (Yoh 13:34-35)
Co dalam Bible:
Kel 17:8-16 (Musa dibantu teman2nya bersama Harun, Hur dan Joshua; Pengkh
4:9-12 (lebih baik berdua daripada sendiri); Mark 6:6b (Yesus dan 12 murid;
mengutus murid2Nya berdua-dua); Roma 12:4-5; Paulus dan rekan2 (Silas,
Barnabas, Timotius-lih salam2 di akhir surat Paulus): minta didoakan dll.
Dalam buku Kambium mencatat beberapa hal praktis: How to bersekutu? Dari sisi saya buat P3MI
1. Komitmen LIHAT, bersedia tuk coba melihat
2. Komtemen DATANG, rutin
3. Komitmen TUMBUH, mencari dan menggunakan kesempatan
yang ada utk bertumbuh mell: SaTe, PA, pembinaan, PDoa, komsel / KK, pelayanan
dll
4. Komitmen LAYANI, mencari dan menggunakan kesempatan
yg ada tuk menolong orang lain bertumbuh mell: kesaksian, sharing,
encouragements dll
Apa yg dperlukan utk membangun Komunitas yg
sesungguhnya:
FOKUS to JESUS
and berdampak keluar pada komunitas. Perhatikan: Rm 12:16 sehati sepikir; 1 Kor
1:10 Seia sekata; Fil 1:27 berpadanan dengan Injil Kristus; Fil 2:1-5
Paulus: persekutuan menekankan
fakta bahwa orang percaya saling memiliki (kata “satu
sama lain”). Krn persekutuan dalam Kristus, Paulus memerintahkan orang
percaya utk: menerima satu sama lain (Rm 15:7), saling mengasihi (Ef 4:2, 15,
16; 5:2) menahan diri utk saling menghakimi (Rm 14:3, 13), saling membangun (Rm
14:19), dipersatukan (Rm 15:5), dan saling mengingatkan (Rm 15:14)
Aplikasinya: 1. saling jujur dan terbuka; 2. Saling
percaya dan memegang rahasia (ga ember); 3. Saling rendah hati dan mengampuni; 4.
Kuantitas dan kualitas waktu bersama (fellowship). Bedakan ya dengan wakuncar
(Waktu untuk Pacar)
Bukan hanya sekedar say hai (basa-basi) tp bermakna
dalam perkataan.
Hidup
bersama memerlukan kemampuan toleransi yang tinggi antara satu dengan yang
lain, perlu saling menghargai, saling menopang dan saling menghormati. Bahkan
melalui hidup bersama di tengah-tengah komunitas ini pertumbuhan rohani kita
diuji dengan ketat sekali untuk memperlihatkan buah Roh Kudus (Gal. 5:22-23).
Besi menajamkan besi, manusia menajamkan sesamanya (Ams. 27:17).
Konsep Sense of
Belonging
Saya mengutip tulisan seorang mantan pembina saya di Pemuda dari blognya (jeffreysiauw.blogspot.com) Ia menuliskan apa yang telah ia baca di dalam
salah satu buku (Komunitas Alternatif:
Hidup Bersama Menebarkan Kasih, Penerbit Kanisius), ketika sampai pada
kalimat sense of belonging,
penerjemah buku tersebut memberikan catatan kaki: “Biasanya sense of belonging
diterjemahkan secara keliru dengan rasa memiliki.
Sebenarnya, sense of belonging adalah rasa
dimiliki, artinya seseorang merasa dirinya diterima di dalam komunitas dan diakui
sebagai bagian dari suatu komunitas hidup”. Secara terjemahan, memang
itulah terjemahan yang tepat! Terjemahan
yang berbeda itu akan merubah cara berpikir kita.
Seringkali
ketika membicarakan tentang komunitas atau persekutuan, kita menyebut istilah
rasa memiliki. Maksudnya adalah perasaan
mengasihi persekutuan tersebut, perasaan bahwa dia punya tanggung jawab atas persekutuan tersebut, perasaan bahwa dia tidak rela persekutuan itu hancur.
Karena apa? Karena dia punya rasa memiliki.
Maka kita ingin supaya orang-orang dalam
persekutuan punya rasa memiliki
persekutuan tersebut supaya mereka mau berjuang untuk persekutuan itu.
Bagaimana caranya? Entahlah. Mungkin kita melibatkan
mereka dalam berbagai aktifitas (supaya mereka merasakan berjuang untuk
persekutuan itu), mungkin melibatkan mereka dalam acara kebersamaan (supaya mereka akrab dan senang dengan
persekutuan itu) atau mungkin mengajak
mereka berdoa untuk persekutuan itu (supaya persekutuan itu lekat dalam
hati mereka). Pada intinya kita berjuang supaya mereka menjadikan persekutuan
itu sebagai milik mereka.
Tetapi
ketika kita mengubah terjemahan sense of belonging menjadi rasa
dimiliki, seluruh arti menjadi berbeda.
Kita bukan
berjuang supaya setiap orang dalam persekutuan merasa memiliki persekutuan,
tetapi supaya mereka merasa dimiliki
oleh persekutuan itu. Mereka merasa dianggap bagian dari persekutuan itu, merasa dikasihi, merasa dijadikan
anggota keluarga. Bandingkan: memiliki
Tuhan atau milik Tuhan; memiliki keluarga atau milik keluarga.
Mungkin kegiatan yang
kita lakukan tetap sama, tetapi seluruh arah akan menjadi berbeda.
1.
Kita semua dimiliki oleh Tuhan, dimiliki oleh P3MI…kita adalah keluarga Allah,
keluarga P3MI
2.
Jika kita belum banyak menerima berkat dari P3MI > ikut dan datang lebih
rutin,
3.
tp jika kita sudah menerima banyak, mari kita memberikan kembali buat P3MI
4.
Bagikan juga kepada yg belum ikut, berkat sukacita yg kita dapatkan.